EVENT
Launching Gerakan Toko Bersama
Sejak Covid 19 diumumkan sebagai pendemi nasional sampai kondisi New Normal saat ini, dampak negatif virus ini sangat dan masih dirasakan oleh UKM Ritel, khususnya Toko dan Warung Kelontong. Hal ini dikarenakan terbatasnya mobilitas penduduk sehingga tokotoko tradisional tersebut mengalami penurunan omzet yang siginifikan, bahkan beberapa toko yang mengandalkan konsumen di daerah perkantoran dan di pusat-pusat keramaian terpaksa menutup tokonya untuk beberapa bulan lamanya. Akibatnya UKM Ritel mengalami penurunan pendapatan yang drastis.
Menurut Ketua UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, TM Zakir Sjakur, “UKM Ritel merupakan salah satu yang terdampak Covid-19 karena sebagian besar produk adalah consumer product yang langsung dijual ke konsumen, dan selalu bertemu secara fisik dengan konsumen. Ketika pandemi Covid menyerang, hal-hal tersebut tidak bisa berjalan dengan semestinya”.
Melihat fenomena ini, Qasa Peduli berkolaborasi dengan PT Coca Cola Indonesia dan didukung oleh Kementrian Koperasi dan UKM dan UKMC FEB UI menggagas gerakan yang ditujukan untuk membangkitkan kembali semangat para pengusaha Toko dan Warung Kelontong untuk menjalankan usahanya dalam Gerakan Toko Bersama (Bersih, Sehat,dan Maju). “Qasa sangat merasakan dan prihatin terhadap penurunan pendapatan yang dialami oleh retailer tradisional, di mana tanpa toko dan warung kelontong rantai ekonomi pada tingkat UKM tersendat bahkan ada beberapa yang mati akibat pandemi Covid-19”, jelas Joko Wiyono selaku Managing Director Qasa Consulting.
Gerakan ini diluncurkan dan diperkenalkan kepada publik pada hari Senin, 29 Juni 2020 di UKM Center, Jakarta Selatan. Acara peluncuran dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Kepala UKMC FEB UI TM Zakir Sjakur M., Presiden Director PT Coca Cola Indonesia Diego Gonzalez, Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability, PT. Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo, serta Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability, PT Coca-Cola Amatil Indonesia, Lucia Karina, dan Managing Director Qasa Consulting Joko Wiyono.
Gerakan Toko Bersama diharapkan dapat membantu Toko dan Warung Kelontong agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 dalam menjalankan kehidupan baru (new normal). Joko Wiyono, mewakili Pelaksana dan Koordinator Gerakan Toko Bersama, mengungkapkan perlunya dukungan dari berbagai pihak agar gerakan ini menjadi gerakan yang besar dan berdampak positif bagi UMKM ritel tradisional yang merupakan salah satu sektor penting pendukung perekonomian Indonesia. “Bahwa pengelolaan Gerakan akan dekelola secara INDEPENDENT oleh lembaga nonprofit yang akan mengkoordinir konsorsium sosial berbagai perusahaan dari berbagai industri yang peduli terhadap pemberdayaan Toko dan Warung Kelontong yang merupakan bagian dari UKM Indonesia,” lanjut Joko.
Misi dari gerakan ini adalah untuk memberikan pelatihan peningkatan keahlian pemilik UKM Ritel untuk lebih mampu mengelola dan mengembangkan usahanya; serta untuk membantu membuka askes dengan berbagai “business enablers” dengan semangat KEBERSAMAAN.
Pada tahap awal program, gerakan ini akan mendistribusikan Panduan Protokol Kesehatan dan Keamanan khusus disiapkan untuk Toko dan Warung Kelontong yang diharapkan dapat menjangkau sekitar 500.000 toko, gabungan secara online dan offline di kota-kota terdampak Covid-19 lebih besar. Panduan tersebut saat ini dapat diperoleh dengan diakses pada website www.gerakantokobersama.com.
Ke depannya Gerakan Toko Bersama berencana untuk memberikan edukasi dan training online yang ditujukan meningkatkan kemampuan pemilik usaha untuk mengelola usahanya dengan lebih baik lagi. Beberapa materi training yang sederhana dan mudah dipahami sedang dan akan disiapkan untuk memberikan pengetahuan tentang, misalnya, cara-cara mengelola stok, mengelola keuangan, dan sebagainya. Tak hanya itu, Gerakan Toko Bersama juga nantinya bisa membantu membuka akses para pelaku UKM Ritel ini dengan bisnis pendukung perkembangan usahanya, misalnya dengan lembaga keuangan, digital payment, dan sebagainya.
Pembangkitan kembali semangat berdagang bagi pelaku usaha kecil menengah melalui Gerakan Toko Bersama juga mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melalui pernyataannya yaitu, “Gerakan ini harus dilakukan agar roda ekonomi ditingkat UKM berjalan, selain itu perubahan toko tradisional menjadi toko online juga penting ditengah pandemi Covid-19 dan akan menjadi tren kedepannya”. Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua UKMC FEB UI TM Zakir Sjakur yang menyatakan bahwa, “Tidak ada lagi alasan UKM untuk tutup toko, karena banyak sekali sumber ilmu dan cara mengembangkan usaha di tengah pandemi ini”.